Sejarah

Pertanyaan

tolong buatkan saya da'i tentang bulan ramadhan

2 Jawaban

  • RAMADHAN SEBAGAI BULAN TARBIYAH

    Diantara ciri khas bulan Ramadhan adalah tumbuh suburnya suasana ke-Islaman di semua tempat. Umat Islam mempunyai kesempatan lebih banyak untuk beribadah. Puasa merupakan sarana yang sangat efektif untuk menahan segala kecenderungan negatif dan memotivasi untuk melakukan semua bentuk kebaikan. Sehingga peluang tarbiyah di bulan Ramadhan lebih terbuka dan lebih luas.
    Ada beberapa rambu yang perlu diperhatikan agar kita tidak menjadi orang yang menyia-nyiakan amal ibadah puasa ini.

    1. Anggaplah Ramadhan kali ini adalah kesempatan Ramadhan terakhir.
    Kehilangan momentum Ramadhan kali ini, berarti kita kehilangan momentum yang sangat berharga untuk kelanjutan kehidupan setelahnya.

    2. Isilah Ramadhan dengan agenda yang jelas.
    Tujuannya agar kita lebih mudah melakukan evaluasi terhadap kuantitas ibadah yang dilakukan. Seperti ungkapan Umar bin Khattab “ Hisablah dirimu sebelum engkau dihisab pada hari kiamat.”

    3. Jauhi sikap menunda-nunda amal ibadah.
    Imam Hasan al Bashri mengatakan : “Nilai dirimu tergantung pada hari ini, bukan besok”
    “ Jika engkau telah mengoptimalkan amal shalih pada hari ini, engkau takkan menyesal meskipun engkau besok mengalami kerugian.” (Az-Zuhd: 4)

    4. Tanamkan sikap untuk tidak mudah tunduk pada perasaan lelah dari mengerjakan amaliyah Ramadhan.
    Inti dari langkah ini adalah mujahadah atau melawan keinginan untuk tidak melakukan amal ketaatan dengan berbagai alasan. Sikap menghentikan keinginan nafsu, awalnya memang sulit, tapi hal itu bisa kita lakukan kalau kita bersungguh-sungguh.

    5. Melakukan muhasabah dan evaluasi harian sebelum tidur terhadap amal yang telah dilakukan.

    6. Menghindari pekerjaan yang terlalu berat di siang hari.
    Terlalu lelah, bisa mengakibatkan tubuh malas dan bisikan setan pun semakin punya alasan untuk melemahkan fisik kita.
    Rasulullah SAW bersabda,” Puasa adalah amanah maka hendaklah salah seorang diantara kamu menjaga amanahnya.” (Hadits Hasan)

    7. Sedapat mungkin putuskan atau kurangi melakukan aktivitas yang bernuansa hiburan, yang tidak memiliki kaitan dengan ibadah di bulan Ramadhan.

    8. Sering-sering dan perbanyak bertemu dengan komunitas dan lingkungan yang mengajak kita untuk mengingat Allah.
    Para sahabat pernah berkata “ta’ala nu’minu sa’ah” (Mari kita sejenak meningkatkan keimanan)

    9. Hindari terlalu kenyang ketika berbuka puasa.

    10. Tunaikan ibadah sunnah I’tikaf di masjid dalam sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan untuk menggapai malam Lailatul Qadar.
    Sesungguhnya sepuluh hari terakhir adalah detik-detik perpisahan kita dengan Ramadhan yang sangat mulia dan dirindukan. Karenanya, saat itulah kita harus lebih memanfaatkan waktu sebaik mungkin.

    “Allahumma bariklana fi Rajab wa Sya’ban, wa ballighna Ramadhan” Ya Allah berkahilah kami dalam bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikanlah usia kami pada bulan Ramadhan.


  • Bismillaahhirrohmaanirrohiim…Assalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh…Alhamdulillahirobbil ‘alamin, washolatu wasalmu’ala ashrofil ambya’i walmursalin, wa ‘ala alihi washohbihi aj’mangin. Ama ba’du…Bapak Ibu yang dimuliakan Allah, marilahkita senantiasa meningkatkan iman dan takwa kita, salah satunyadengan selalu mensyukuri nikmat Allah serta menggunakannya untuk amal ibadah dan kebaikan.Tak lupa salam dan shalawat semoga tetap terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, sahabatdan para pengikutnya yang senantiasa istiqomah.Jama’ah yang dirahmati Allah, pada kesempatan kali ini saya akan membacakan sebuah kultum dengan tema:Kerugian di Bulan RomadhonAda beberapa kerugian yang dialami oleh umat Muslim di bulan Romadhon dan mungkin saja kerugian itu juga kitaalami.
    1. Tidak berpuasa dan tidak beribadah dengan maksimal
    Perintah puasa di bulan Romadhon bagi setiap orang yang mengaku beriman sudah sangat jelas tertuang di surat Al Baqoroh ayat 183. Namun kenyataannya, banyak diantara kita yangmengaku beriman, sehat dan tidak sedang berhalangan, namun tidak menjalankan ibadah puasa.
    2. Puasa hanya mendapatkan lapar dan dahaga
    Disatu sisi bulan Romadhon menawarkan pahala yang tak terhingga, disisi lain, banyak diantara kita yangberpuasa namun tidak mendapatkan apa-apa kecuali rasa lapar dan dahaga.“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut, kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ath Thobrani)
    3. Tidak mengikuti tarawih hingga selesaiKadang-kadang kita melihat ada orang yang meninggalkan shalat tarawih sebelum shalat witir. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjanjikan satu keutamaan bagi orang yang megikuti tarawih sampai selesai. Nabi bersabda:“Orang yang shalat tarawih mengikuti imam sampai selesai, ditulis baginya pahala shalat semalam suntuk.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, danAhmad)Untuk itu marilah kita usahakan senantiasa mengikuti sholat tarawih berjamaah hingga selesai sholat witir.4. Tidak menjaga sholatSholat adalah ibadah terpenting bagi seorang muslim karena sholat adalah tiang agama. Selain itu, sholat adalah amalan yang pertama kali dihisab oleh Allah di hari kiamat kelak.“Sesungguhnya pertama kali yang dihisab dari segenap amalan seoranghamba di hari kiamat kelak adalah shalatnya. Bila shalatnya baik maka beruntunglah ia dan bilamana shalatnya rusak, sungguh kerugian menimpanya.” (HR Tirmidzi).Selain itu, kepada para laki-laki hendaknya senantiasa mengerjakan sholat 5 waktu di masjid.Karena bagi orang yang malas sholat di masjid, oleh Nabi dikategorikan kepada golongan orang munafik.“Sesungguhnya tiada yang dirasa berat oleh seorang munafik, kecualimelaksanakan shalat Isya dan shalat Subuh di masjid…” (HR Bukhari Muslim).Meskipun hanya disebutkan sholat Isya dan Subuh, namun kita tidak boleh meremehkan sholat lainnya. Sebab, jika kita amati saat ini, justru sholat Ashar lah yang sering kali sedikit jamaahnya.Kemudian, orang munafik oleh Allah diancam dengan Neraka Jahanam. “Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan orang-orang munafik danorang-orang kafir di dalam Jahanam” (QS An Nisa:140).5. Tidak membiasakan membaca Al Qur’anMembaca Al Qur’an adalah amalan yang sangat dianjurkan baik dibulan Romadhon maupun bulan lainnya.Didalam HR. Tirmidzi, Nabi bersabda: “Barangsiapa yang membaca satu huruf dariAl Qur’an, maka baginya satu kebaikan dan satu kebaikan itu dilipatgandakan dengan sepuluh (pahala). Aku tidak mengatakan Alif Laam Mim adalah satu huruf, akan tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf”.Begitu besar pahala membaca Al Qur’an, belum lagi jika dikerjakandi bulan Romadhon, dimana setiap amal kebaikan akan dilipatgandakan sampai tak terhingga.Untuk itu marilah kita membiasakan diri kita membaca Al Qur’an, paling tidak di bulan Romadhon ini bisa khatam satu kali. Rata-rata dalam 1 juz itu terdiri dari 10 muka atau 20 halaman. Jika setiap ba’da sholat fardu kita membaca 2 muka, maka insya Allah dalam sebulan kita bisa khatam satu kali. Apalagi ketika puasa biasanya banyak waktu luang yang bisa kita gunakan untuk membaca Al Quran, misalnya setelah berbuka, setelah tarawih dan menjelang imsyak.6. Lebih buruk dari tahun laluJika puasa Romadhon tahun ini lebih buruk dari tahun lalu, maka sesungguhnya kita adalah orang yang mengalami kerugian. Karena orang yang beruntung adalah orang yang hari ini lebih baik daripada hari kemarin. Untuk itu marilah kita nilai diri kita masing-masing, apakah kualitas ibadah kita tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya, atau justru malah menurun atau semakin buruk.Jamaah yang insya Allah dirahmati Allah, mumpung kita masih diberi kesempatan di bulan Romadhon, marilah kita gunakan waktu ini dengan sebaik-baiknya. Karena belum tentu tahun depan kita akan menjumpai lagi bulan mulia ini.Demikianlah sedikit yangdapat saya sampaikan, kurang lebihnya saya mohon maaf. Billahitaufik walhidayah.. Wassalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..

Pertanyaan Lainnya