Tolong bantu. Buatkan cerita tentang pengajian kelas.

Suatu andi sebagai siswa kelas 2 smp menanyakan suatu pertanyaan kepada temannya yang sedang mengadakan diskusi

Bingung. Kata itu yang tepat untuk menjabarkan perasaanku saat ini. Jian, teman sekelasku mengalami kecelakaan yang sangat parah hingga ia terbaring tak sadarkan diri di bangsal rumah sakit yang dingin. Aku hanya bisa mendoakannya. Berharap cemas untuk kesadarannya yang kuharap akan datang lagi.

Aku pun mengadakan pengajian dan mengajak teman-teman sekelasku untuk mendoakan Jian. Sore ini, di rumah Jian.

Aku menunggu hingga semuanya datang. Namun, hanya segelintir yang sudah datang. Apakah tindakkanku benar? Sebagai ketua kelas, aku harus peduli dengan teman sekelas, bukan? Mengapa baru sedikit yang datang?

Dengan hati yang dongkol, aku pun memulai pengajian. Memang, kebanyakan teman sekelasku itu tak bisa dipercaya. Datang untuk mengikuti pengajian di rumah temannya yang mendapat musibah saja tidak mau datang.

Aku sibuk memikirkan teman-teman yang tidak mau datang ke pengajian alih-alih fokus kepada bacaan ayat suci yang kami lantunkan bersama. Aku begitu sibuk hingga tak menyadari bahwa pengajian telah selesai. Aku pulan dengan hati kosong. Aku mengetahui fakta bahwa hanya sedikit orang yang peduli pada Jian. Mungkin karena Jian memang anak yang nakal. Aku biasa saja saat mengetahui kabar tentang kecelakaan yang menimpa Jian. Tapi entah mengapa, aku merasa gagal menjadi pemimpin.




Maaf kalo kurang.