B. Indonesia

Pertanyaan

menulis kembali cerpen " seorang pemimpin" karya Widya suwarna

1 Jawaban

  • Senja begitu indah untuk di pandang di ufuk timur, udara sejuk yang mengiri pagi hari ini, serat tumbuhan yang menari kekanan dan kekiri dengan diiringi hembusan angin.

    Sebuah rumah di tengah kota yang didalmnya terdapat seorang anak yang penuh harapan. ramadhan selalu menyendiri ketika berkumpul dengan teman temanya,dia tetap merasa kesepian ketika banyak orang di sekitarnya,banyak yang memperhatikan namun ia tetap senang dengan kesendirian. Bisa di bilang ia kangen dengan seorang sesosok pemimpin keluarga dan bidadari tanpa bersyap di rumah,namun dengan kedewasaan yang tumbuh dengan sendirinya ia mulai menyukai hari hari dengan keramai,tanpa ada lagi rasa ingin menyendiri tapi kadang kadang rasa igin menyendiri pasti ada ketika ramadhan rindu denga ibunya.

    Dia selalu membaca cerpen cerpen dan novel, dia sangat menyukai kisah khalid bin whalid yang menjadi panglima perang,ketika khalid masih berusia sangat kecil sekali, masih di usia belasan taun. Mulai dari kisah tersebut ramadhan mulai terpacu oleh jati dirinya seorang lalaki yang harus menjadi pemipin kelak nanti,walaupun tanpa bimbingan orang tuanya. Dia selalu berfikir,khalid bin whalid saja dia ketika kecil sudah berani berperang dan menjadi seorang pemimpin,padahal yang dipimpinnya bukanlah seorang anka anak tetapi orang dewasa yang ingin berperang,jika dibanyangkan itu sungguh luar biasa. Lantas aku dilahirkan fitrahnya seorang laki laki hanya berdiam diri meratapi nasib, jika diibartkan aku adalah air yang terkurung dalam gelas,tanpa ada masalah yang berani di hadapi sendiri dan terkucilkan oleh dunia luar. Namun jadilah seperti air sungai yang terus mengalir ketika ada halangan sekalipun air sungai tetap berusaha mengalir lewat sela sela,dan terus berusaha menerobos sedikit demi sedikit tanpa adanya rasa menyerah sekalipun.

    Akhirnya ramadhan mulai memberanikan diri untuk keluar dari masalasalah yang membuat ia terperangkap dalam satu pemikiran saja,tanpa memikirkan hal hal yang lain,padahal masih banyak hal hal yang harus di lalui dalam proses kehidupan bukan hanya masalah kecil tapi masalah besar,sedang sekalipun ada. Mulai saat itu ramadhan mulai mengikuti organisasi dan sekalipun ada masalah didalam kelas,masalah temannya ia mulai berfikir dewasa tanpa harus berfikir egois. Sedikit demi sedikit jiwa kepemimpinan ramadhan mulai terlihat dan terlatih,mungkin bisa dibilang gara gara kisah khalid bin whalid yang menginspirasi ramadhan untuk menjadi seorang pemimpin.

    Suatu ketika ramadhan bertemu dengan seorang kakek tua yang sedang berjalan sendiri,ia mendapatkan pesan dari kakek tersebut tanpa sengaja,kakek tersebut berpesan “pelajarilah alquran,maka kamu akan di hormati dan menjadi seorang pemimpin yang bijaksana”. Pesan dari kakek tersebut menjadi acuan ramadhan untuk kedepannya menjadikan ia seorang pemimpin.

Pertanyaan Lainnya